Indahnya cinta yg kuberikan.......
Seikhlas cinta yg kuagungkan.....
Kini hilang terhempas.......
Terhempas dalam nelangsa........
Puisi yang kau rangkai membuaiku.......
Syair cinta yg kau dendangkan membelaiku.....
Mengikrar arti cinta yg kita bina.........
Terdengar sendu ditiap baitnya.......
Ku terpenjara akan cintamu.......
Ku terbuai akan kasihmu........
Engkau yg kucinta..........
Engkau yg kudamba....
Pergi menghempas cinta........
Badai meteor membakar kalbuku........
Meluluhlantakkan gairah hidupku.........
Demtuman syair tangis berkumandang dilidahku........
Lahirkan prosa sedih berpantun derita.........
Samudra tangis kini terbentang........
Hujan air mata mengglegar sudah..........
Menjerit terbakar oleh duka..........
Nelangsa yg kian menjadi luka........
Ku menangis.........
Ku menjerit.........
Ku merana.....
Ku menderita........
Seikhlas cinta yg kuagungkan.....
Kini hilang terhempas.......
Terhempas dalam nelangsa........
Puisi yang kau rangkai membuaiku.......
Syair cinta yg kau dendangkan membelaiku.....
Mengikrar arti cinta yg kita bina.........
Terdengar sendu ditiap baitnya.......
Ku terpenjara akan cintamu.......
Ku terbuai akan kasihmu........
Engkau yg kucinta..........
Engkau yg kudamba....
Pergi menghempas cinta........
Badai meteor membakar kalbuku........
Meluluhlantakkan gairah hidupku.........
Demtuman syair tangis berkumandang dilidahku........
Lahirkan prosa sedih berpantun derita.........
Samudra tangis kini terbentang........
Hujan air mata mengglegar sudah..........
Menjerit terbakar oleh duka..........
Nelangsa yg kian menjadi luka........
Ku menangis.........
Ku menjerit.........
Ku merana.....
Ku menderita........
jakarta, 18 juni 2008
No comments:
Post a Comment